Daleman Komputer Udah Kayak Hutan.
Jika kulit manusia dibuat
transparan, pasti orang-orang gak bakalan ada rasa suka. Wajah tampan dan cantik, hanya luarnya saja. Sedangkan isi tubuhnya, jelas terlihat kotor dan menjijikkan. Boro-boro bisa timbul
nafsu buat
senggama, baru lihat isi perutnya saja, pasti sudah pada
merinding karena
jijik. Lha? Ini
artikel arahnya kemana seh? Kok gak ada yang nyambung yah? He heee.
Judulnya tentang
Facebook,
judul kedua tentang
komputer,
paragraf pertama malah tentang kulit manusia? Ha haaaaa, biarin deh disebut gak nyambung, emang bener kok. Anggap aja ikut-ikutan
scene nya
film-film Hollywood negara
Amrik, yang sering gak nyambung ceritanya dari awal. Tapi setelah
scene terakhir baru nyambung semua.
Tapi memang betul, gara-gara kebanyakan
sharing artikel ke berbagai
group di
Facebook, semua ke lima akun saya di
banned. Gak bisa
sharing lagi selama seminggu. Hadoooh, saya jadi merasa pusing dan serba salah. Karena sharing di group Facebook itu merupakan
andalan saya untuk mendatangkan pengunjung
situs saya.
Karena kebetulan
job desain juga lagi gak ada, saya jadi bingung mau ngapain lagi. Sharing di
Google+,
Twitter,
LinkedIn, dan berbagai
sosial media lainnya udah. Mau ngisi waktu dengan
olahraga, hadeuuuh, paling males dah yang namanya
olahraga. He heeee. Terus apalagi yang bisa dikerjakan buat ngisi waktu? Serba salah kan?
Sambil berpikir keras tentang apa yang harus dilakukan, akhirnya saya teringat sesuatu. Hemmmh, sepertinya sahabat setiaku yang selalu disentuh-sentuh, dipijit-pijit dan dipelototin setiap waktu, sudah waktunya neh buat diperhatikan. Yap, sudah 6 bulan saya tidak memperhatikan sahabat setia ini. Yang telah membantu menghidupi saya selama ini.
Oke, saya langsung matikan semua
listrik, cabut semua
kabel-kabel, dan angkut ke luar rumah. Dan ketika saya buka
CPU nya,
busyet dah ! kotor banget kaya
hutan belantara. Semua kebel-kabel
power,
mainboard dan
kipas processor nya sudah hitam tertutup debu. Kotoran debu yang jelas lengket karena
temperatur panas.
Pantas saja terkadang
kinerja komputer ku terasa lambat walau cuma sekedar dipake
browsing. Ternyata pendingin dari kipas
heatsink tidak bisa mendukung
kinerja processor yang sedang panas. Gimana processor bisa dingin kalau
heatsink nya tertutup debu yang tebal dan lengket? Ternyata ini penyebabnya kalau dipake
rendering gambar
3D suka
hang dan gak beres-beres.
Yahhhhh,
inti nya, apapun kejadian yang kita alami, apapun
kendala yang kita hadapi, pasti ada
hikmahnya jika kita bisa mencari
celah yang terbaik. Buktinya, karena bingung dan serba salah gak bisa
promosi situs pribadi di
Facebook, toh masih ada sisi baik yang bisa kita kerjakan, yaitu merawat dan membersihkan perlengkapan komputer kita.
Nah, hubungannya dengan
paragraf pertama tentang kulit manusia yang
transparan, adalah perbandingan
komponen dalam
CPU ini, he heee. Karena ketika saya bersih-bersih
mainboard dan semua isinya, saya sempat tersenyum sendiri membayangkan tubuh manusia. Gak jauh beda dengan komputer. Tampilan luar
casing CPU yang gagah dan tampilan
monitor LED yang
menawan dengan
variasi wallpaper dan berbagai
shortcut icon nya.
Begitu juga dengan manusia yang bisa tampil cantik dan menawan serta tampan dan gagah. Apalagi didukung dengan berbagai hiasan busana dan
aksesoris nya. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa penampilan orang itu hanya indah di luarnya saja? Pernahkah kita berpikir bahwa isi tubuhnya merupakan sekumpulan
organ-organ yang kotor dan menjijikkan? Sepertinya jarang yah kalau kita sampai berpikir ke arah itu?
Dari semua kejadian ini, semoga kita dapat mengambil hikmah tentang kesadaran diri sebagai
makhluk yang diciptakan oleh
Sang Khalik. Kita hanya sebagai makhluk yang tercipta dari “setetes air hina”, lalu menjadi “segumpal darah” dan diberi “nyawa” oleh Tuhan. Alloohu Akbar! Tuhan Maha Besar! Hanya dari “setetes air mani”, kita bisa hidup dengan berbagai bentuk, warna dan wajah. Bisa saling menyukai, bisa berkasih-kasihan, menikah, dan beranak-pinak.
Alloohu Akbar wa liLLaahil hamdu. Allah Maha Besar dan hanya kepada Allah kita bersyukur. Amin.
0 komentar :
Post a Comment