Standard Operational Procedure
Pada
hardware atau
device penyimpanan yang disebut
harddisk, sangat berbeda sekali cara kerjanya. Antara lain dari informasi tentang “sejarah awal kejadian” dan “sebab akibat” yang ditanyakan tersebut, akan membantu kita untuk memutuskan
skala prioritas atau tindakan apa yang harus dilakukan, misalnya :
- Sudah siapkah aplikasi atau software recover nya?
- Apakah software nya masih trial-version atau sudah full-version ?
- Pada lapisan magnet penyimpanan manakah data yang harus dipilih?
- Apakah sesuai partisi terakhir ataukah partisi awal bawaan pabrik nya?
- Sistem berkas mana saja yang harus di recover? ( Fat16b / 32b / 64b)
- Jenis-jenis file apa saja yang harus disortir dan dipulihkan? (foto / dokumen)
- Sebesar apa kapasitas sumber penyimpanan yang akan diperbaiki?
- Seberapa besar prediksi total“ data lost” yang bisa ditemukan?
- Sudah siapkah media penyimpanan lain untuk menyimpan hasil recover nya?
- Cukupkah kapasitas media penyimpanan cadangan itu untuk menampung hasil recover nya?
- Berapa lama estimasi waktu yang diperlukan untuk proses recover tersebut? (jam / hari)
- Apakah dukungan sumber daya listrik nya bisa diandalkan untuk proses recover selama 24 jam?
Lho? kok jadi serius banget seh? Ampe banyak pertanyaan kayak gene? He heee, tetep santai aja Booosss. Tapi kalau mau hasil kerja
maksimal yang
efektif dan
efisien, ya harus dipake tuh cara-caranya (istilah keren nya S.O.P –
Standard Operating Procedure). Karena jika tidak menggunakan perencanaan kerja seperti itu, saya pun dulu sering mengalami kegagalan dan penyesalan.
Tentunya ketika itu yang saya peroleh hanya kerugian. Rugi waktu sampai berhari-hari, tenaga dan pikiran yang terbuang. Belum lagi peluang-peluang lain atau sumber penghasilan lain yang terlewatkan begitu saja karena kegagalan kerja yang tanpa persiapan matang dan terencana.
Jadi saya berbagi saran ini agar nantinya Anda tidak menemukan kegagalan dan penyesalan seperti saya dulu, serta tidak membuang waktu dan tenaga anda percuma bergitu saja. Data yang harus di recover memang penting, tapi jangan sampai urusan recover data tersebut mengganggu
rutinitas hidup yang lain. Biarkan saja komputer dengan software recover nya yang bekerja. Kita tinggal persiapkan saja segala sesuatunya dengan
maksimal.
Oh ya, sekedar informasi aja neh. Kalau suatu saat ada
relasi Anda yang mengalami musibah seperti ini, Anda bisa jadikan lahan bisnis lho. Tawarkan saja jasa Anda dengan harga yang wajar, misalnya, untuk recover data-data penting dari flashdisk bisa dikenakan biaya Rp. 25.000,-. Untuk recover data harddisk yang berkapasitas sampai 500 giga bisa dikenakan biaya Rp. 500.000,- !!!, lumayan kan? He heee.
Harga untuk jasa sejumlah itu masih dibilang wajar kok. Mereka yang membutuhkan jasa kita, umumnya tidak merasa kemahalan dengan harga segitu, karena pendapat orang-orang bisnis itu; “uang bisa dicari, tapi data-data penghasil uang itu lebih penting”. So, Anda gak usah ragu untuk pasang harga sebagai bayaran uang lelah hasil kerja Anda.
Nah, setelah Anda menggunakan dan mempersiapkan segala sesuatunya sesuai prosedur di atas tadi, sekarang Anda tinggal menggunakan bantuan software untuk recover nya yang bernama “EasUs DataRecovery”. Jika Anda belum memiliki software nya, silahkan di download pada tautan ini :
Download EaseUs DataRecovery. Setelah download selesai, langsung
instal saja pada komputer Anda, dan lakukan proses recovery nya sesuai petunjuk yang ada pada
menu aplikasi tersebut. Jika Anda memerlukan panduan untuk
instalasi software nya, anda bisa baca panduannya pada
tautan / pranala ini : Instalasi EaseUs DataRecovery. Petunjuk pemakaian aplikasinya di sini: “Cara Menggunakan EaseUsDR”.
Okay, cukup sampai di sini dulu dari saya tentang berbagi informasi dan peluang bisnis nya. Jika Anda perlu
diskusi tentang masalah ini, silahkan
kontak saya melalui email atau melalui kotak
komentar.
Good Luck !
0 komentar :
Post a Comment